Jumat, 12 Juni 2015

Bunga?

Siang itu, hari terasa lebih panas dari biasanya. Aku menunggu angkot pulang setelah seharian menghabiskan waktu di kampus. Memang, aku bukanlah mahasiswi yang terlalu aktif kegiatan diluar akademik. Organisasi contohnya. Cupu? Tidak juga. Aku lebih memilih menghabiskan waktu dirumah merajut mengerjakan pesanan pesanan online shop ku. Aku menjual boneka rajut, sepatu rajut untuk bayi dan balita dan lain lain sesuai request pembeli.
Tak lama aku menunggu, angkot yang ku tunggu datang juga. Aku lalu menaiki angkot itu. Seperti biasanya, didalam angkot aku selalu memainkan handphone ku. Bosan, tentu saja, rata rata pelajar dan mahasiswa apabila naik angkot, mereka akan menunggu sampai tujuan dengan memainkan handphone, tak jarang pula yang sudah berumur pun melakukan hal yang sama. Ku lirik ada seorang pria yang memperhatikanku. Masa bodoh, hiraukau sambil tetap memainkan handphoneku. Sudah biasa apabila ditempat umum ada pria yang curi curi pandang. Bukannya aku so cantik, tetapi aku masih bisa dikatakan diatas standar lah untuk ukuran wanita.. hehe
30 menit didalam angkot aku harus turun dan menyambung angkot lagi untuk bisa sampai ke rumah. Tak ku sangka pria yang curi curi pandang di dalam angkot tadi juga ikut turun. Dengan seketika aku mengingat cerita cerita kriminal yang aku lihat di televisi. Paranoid? Memang. Imajinatif? Apalagi. Ku peluk tas ku ke arah depan, pasti saja pria ini adalah copet, pikirku. Tak lama angkot yang ku tunggu datang, dan pria itu ikut naik pula. Feeling ku pun semakin kuat bahwa pria ini copet. Bahkan lebih menyeramkan dari copet. Yaitu penculik. Oh tidak.
Sengaja didalam angkot kali ini aku tidak memainkan handphone-ku, takut takut handphone-ku langsung dijambret oleh pria ini, kan lumayan walaupun bukan handphone mahal tapi aku berjuang keras membeli handphone ini dengan jerih payahku sendiri. Aku tidak melihat ke arah pria ini, aku pura pura melihat ke jalan tapi aku tau betul bahwa pria ini sedari tadi memperhatikanku. Belum ada tanda tanda gerakan agresif dari pria ini. Dia hanya terus memandangiku sammbil terkadang pura pura melihat jalan arah berlawanan dari posisiku.
Tak lama sampai di jalan perumahanku, aku pun turun. Benar saja sesuai feelingku pria ini pun ikut turun juga. Bagaimana ini kali ini aku benar benar merasa sedang melakukan adegan di film film yang aku tonton. Aku membayar angkot, lalu ku percepat langkahku. Sialnya tukang ojeg dipangkalan sedang kosong. Jadi aku harus berjalan kaki jauh kedalam memasuki perumahanku.
“hei!” panggil pria itu
Aku pura pura tak mendengar, semakin ku percepat langkahku.
“hei tunggu!” semakin keras panggilan pria itu.
“duh nekat banget sih tuh cowo ngikutin gw sampe sini. Apa gw mau di culik terus dijual ke om om yah? Sial mana ojeg pada ga ada. Jalanan sepi. Kalo gw di bius gimana” gerutuku dalam hati.
Pria itu lalu berlari, menghadang jalanku tepat didepanku. Jantungku semakin berguncang cepat. Ahhh sepertinya akan copot. Ku memperhatikan tangan dia, takut takut  dia memegang saputangan lalu membiusku. Tapi tidak ada. Syukurlah.
“Lo siapa? Ngapain ngikutin gw? Asal lo tau gw gini gini bisa karate!” ucapku, padahal boro boro karate, olahraga rutin dikelas waktu sekolah aja dulu aku diposisi kedua terakhir hihi
“tenang tenang saya ga ada niatan jahat kok. saya Cuma mau tanya kamu yang ada di blog ini bukan? Fotonya mirip sama kamu” jawabnya
Jeng jeng. Blog yang dia tunjukan memang blogku. Memang bukan menggunakan nama asliku tapi aku pernah posting fotoku dua tahun yang lalu disana. Aku menyesal kenapa aku pernah posting fotoku disana. Karna blog itu aku buat khusus tentang rajutanku. Selain aku menjual di media sosial lain, aku juga aktif posting rajutanku di blog. Tapi kenapa pria ini menanyakan blog ku ya. Dijaman edan sekarang memang banyak kemungkinan kemungkinan kejahatan yang akan terjadi. Sampai sampai blog pun menjadi incaran pelaku kejahatan.
“benerkan ini blog kamu?” tanya pria itu lagi
“kalau iya memangnya kenapa?” jawabku ketus
“tenang aja saya ga ada niatan jahat, saya itu pembaca rutin blog kamu. Saya yang rajin komentar di blog kamu. Ingat dengan nama bunga?” ujarnya
           Oh shit. Dia yang sering komentar di blog-ku. Duh malu banget aku udah kegeeran. Haha. Eits bukan kegeeran sih lebih tepatnya aku terlalu berhati hati. Tapi tungu dulu, bunga kan nama perempuan, kenapa dia  menggunakan nama perempuan ya. Aku kira bunga selama ini temanku di blog adalah perempuan. Ahh, memang di dunia maya semua bisa diubah sesuai keinginan penggunanya.
        “masih ga percaya? Ini saya tunjukkan akun blog saya” ucapnya sambil menunjukkan blog bunga yang memang selama ini aku baca.
                

To be continue guys ^^ ..............................................................................................................................................................................................................................................................................................
                  
Hai blogger saya buat blog ini dulu karena salah tugas matakuliah..
saya edit, saya hapus postingan tugas saya..
dan......
saya akan posting beberapa cerita pendek yang saya buat sendiri..
jika ada yang membaca, diperkenankan komentar positifnya..
semoga yang membaca pun, pembaca yang bijak..
apabila postingan saya menarik, dipersilahkan mengcopy, tapi dimohon sekali jadilah pembaca yang bijaksana dan bertanggung jawab,, untuk menyertakan alamat blog saya..
sekian dan terimakasih ^^
selamat membaca :)